saya ucapkan terimakasih kepada saudara-saudara semua karena meluangkan waktu untuk berkunjung,saran dan komentar dari saudara sangat bermanfaat untuk perbaikan blog ini

Thursday 6 November 2014

Mengenal Amfibi, Ciri-Ciri, dan Jenis Amfibi Indonesia

Indonesia adalah salah satu pusat populasi Amfibi di dunia. Sayangnya, hanya sedikit orang Indonesia yang mengenal dan menyadari kekayaan amfibi di Indonesia. Tidak jarang kita kurang mengenal dan memahami amfibi yang berada di sekitarnya. Termasuk awam dalam pengertian amfibi, ciri-ciri amfibi, jenis-jenis amfibi di Indonesia, hingga keunikan, manfaat, keterancaman, dan kondisi amfibi Indonesia.
Populasi amfibi di Indonesia adalah yang terbesar di Asia. Jumlah jenis atau spesiesnya mencapai 392 spesies dengan 176 spesies diantaranya adalah amfibi endemik Indonesia. Ini menjadikan Indonesia sebagai urutan kedua negara dengan tingkat endemisme amfibi tertinggi di Asia.

Pengertian dan Ciri-Ciri Amfibi

Amfibi adalah hewan yang secara taksonomi dikelompokkan dalam kelas Amphibia. Secara singkat amfibi atau amfibia bisa diberikan pengertian sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata), berdarah dingin (poikiloterm), dan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan daratan. Kata Amphibia sendiri berasal bahasa Yunani yaitu “amphi” yang berarti rangkap dan “bios” yang berarti kehidupan.
Precil Jawa (Microhyla achatina)
Precil Jawa (Microhyla achatina) Gambar ©2013 Sean Reilly
Umumnya seekor amfibi bertelur dan menempatkan telurnya di dalam air atau di tempat yang memiliki tingkat kelembapan yang tinggi. Setelah menetas dan menjadi larva (berudu) amfibi hidup di air atau tempat basah dan bernafas dengan menggunakan insang. Setelah beberapa waktu, berudu mengalami metamorfosis (berubah bentuk)  menjadi hewan dewasa yang hidup di daratan (tempat lebih kering) dan bernafas menggunakan paru-paru.
Ciri-ciri Amfibi antara lain :
  • Penutup tubuhnya berupa kulit yang berlendir
  • Hewan berdarah dingin (poikiloterm)
  • Amfibi mengalami metamorfosis sempurna.
  • Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) dengan alat gerak berupa dua pasang kaki. Kaki amfibi memiliki selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya. Kaki ini berfungsi juga untuk melompat dan berenang.
  • Jantung amfibi terdiri atas tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
  • Alat pernafasan amfibi setelah dan sebelum bermetamorfosis berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya berupa insang. Setelah dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang berfungsi mencegah air tersedot masuk ke dalam tubuh ketika menyelam.
  • Mata amfibi memiliki selaput tambahan yang disebut membrana niktitans. Selaput ini berguna saat menyelam.
  • Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan eksternal, yaitu betina melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya.

Jenis-Jenis Amfibi di Indonesia

Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera)
Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera) Gambar : ©2014 Dr. Peter Janzen
Amfibi (amphibia) terbagi menjadi tiga ordo yaitu anura (kodok dan katak), caudata (salamander), dan gymnophiona (sesilia).
  • Ordo Anura; Dikenal juga sebagai kodok atau katak. Ordo ini terdiri atas sekitar 55 famili dengan jumlah spesies mencapai 6.455 di seluruh dunia. Indonesia memiliki 351 spesies kodok dan katak yang telah teridentifikasi. Contoh amfibi dari ordo Anura yang hidup di Indonesia antara lain Katak Pelangi (Ansonia latidisca), Katak Bertaring(Limnocetes sp.), Katak Darah (Leptophryne cruentata), Bangkong Sungai (Phrynoidis aspera), Kongkang Jeram (Huia masonii), Kodok Pohon Kaki Putik (Philautus pallidipes), Kodok Sawah (Fejervarya cancrivora), Bancet Hijau (Occidozyga lima), Precil Jawa (Microhyla achatina), dan Kodok Pohon Jawa (Rhacophorus javanus).
  • Ordo Caudata; Dikenal juga sebagai salamander. Ordo ini terdiri atas 10 famili dengan total spesies mencapai 671 jenis. Ordo ini tidak terdapat di Indonesia. Contoh hewan amfibi dari ordo Caudata antara lain Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) yang hidup di China, Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) di Amerika Utara, dan Asiatic Salamanders (Hynobius kimurae).
  • Ordo Gymnophiona; Dikenal juga sebagai Sesilia. Ordo ini erdiri atas 10 famili dengan total spesies mencapai 200 jenis. Amfibi anggota ordo Gymnophiona yang hidup di Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) adalah dari genus Ichthyophissp. Beberapa jenis yang hidup di Indonesia antara lain : Indonesia Caecilian (Ichthyophis bernisi), Billiton Island Caecilian (I. billitonensis), Elongated Caecilian (I. elongatus), Javan Caecilian (I. hypocyaneus), Java Caecilian (I. javanicus), Black Caecilian (I. monochrous), Kapahiang Caecilian (I. paucidentulus), Yellow-banded Caecilian (I. paucisulcus), dan Sumatra Caecilian (I. sumatranus).
Dari kesemua jenis amfibi tersebut, yang banyak dikenal di Indonesia adalah anggota ordo Anura. Sedangkan amfibi dari ordo Gymnophiona, masih kurang diketahui dan jarang diteliti. Terkadang sesilia di Indonesia (terutama di Jawa) disebut sebagai “ulo duwel”.

Amfibi Langka Indonesia

Rhacophorus angulirostris (Masked Tree Frog)
Rhacophorus angulirostris (Masked Tree Frog) Gambar ©2009 Andreas & Christel N�llert
Dari kesemua anggota jenis amfibi di Indonesia, IUCN memasukan hingga 364 spesies dalam daftar merah (Redlist). Tiga spesies diantaranya terdaftar sebagai “Critically Endangered” (Kritis), 9 spesies “Endangered” (Terancam), 20 spesies “Vulnerable” (Rentan), 41 spesies “Near Threatened” (Hampir Terancam), 129 spesies “Data Deficient” (Data Kurang), serta 162 sebagai “Least Concern” (Berisiko Rendah).
Spesies-spesies yang terancam punah tersebut adalah :
  • Duttaphrynus sumatranus (Sumatra Toad); Critically Endangered
  • Leptophryne cruentata (Kodok Merah); Critically Endangered
  • Philautus jacobsoni (Kodok Pohon Ungaran); Critically Endangered
  • Ansonia latidisca (Katak Pelangi); Endangered
  • Barbourula kalimantanensis (Katak Kepala Pipih Kalimantan); Endangered
  • Callulops kopsteini (Kopstein’s callulops frog); Endangered
  • Ingerophrynus claviger; Endangered
  • Limnonectes arathooni; Endangered
  • Limnonectes microtympanum; Endangered
  • Oreophryne monticola; Endangered
  • Philautus similis; Endangered
  • Rhacophorus angulirostris (Masked Tree Frog); Endangered
Meskipun hanya memiliki dua ordo dari tiga ordo amfibi yang ada di dunia, Indonesia merupakan salah satu pusat amfibi di dunia. Keanekaragaman spesies, populasi, hingga endemisme amfibi Indonesia tidak perlu diragukan. Sayangnya dua masalah klasik selalu menghantui yaitu tingginya tingkat keterancaman akan kepunahan dan rendahnya perhatian terhadap dunia amfibi di Indonesia. Dengan mengenal pengertian amfibi, ciri-ciri amfibi, jenis dan contoh amfibi di Indonesia, serta kondisi dan ancaman terhadap kelestariannya semoga menjadi modal awal untuk menunjukkan kepedulian kita.

0 comments:

Post a Comment