Pada masa pemerintahan sultan
trenggono, demak menerima kedatangan fatahillah dari samudra pasai. Atas
perintah sultan trenggono, fatahillah bersama puteranya yang bernama hasanudin
berusaha menaklukan kota-kota pelabuhan di jawa barat.
Pada masa itu ada perjanjian
kerja sama antara kerajaan pajajaran dengan panglima portugis, Henrique leme,
yang ditanda tangani pada 21 agustus 1522. Isi perjanjian itu antara lain
mengizinkan portugis mengadakan mendirikan markas dagang dan pertahanan di
sunda kelapa.
Portugis mengadakan perjanjian
itu karena ingin menguasai hasil bumi dan meguasai kota-kota pelabuhan di nusantara. Untuk membendung pengaruh
portugis inilah sultan tenggarong mengutus fatahillah dan hasanudin. Terjadilah
pertempuran antara portugis dengan pasukan demak yang di pimpin oleh
fatahillah.
Pasukan demak berhasil mengalahkan
porugis dan merebut sunda kelapa pada tanggal 22 juni 1572. Atas kemenangan itu
sunda kelapa diganti menjadi jayakarta yang berarti kota kemenangan. Kemudian
nama jayakarta diubah menjadi Jakarta. Oleh karena itu, setiap tanggal 22 juni
diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta
0 comments:
Post a Comment